Film Animasi 3D Sudamala

Selasa, 17 Februari 2015

SOAL MID GENAP 2015 RANGKUMAN MATERI SENI BUDAYA

APRESIASI TERHADAP SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA A. Seni Rupa Terapan Nusantara Apresiasi merupakan kemampuan mengenal atau memahami suatu nilai estetika yang mengandung daya pesona, kaghum, masyur, dan agung. Dalam bahasa sederhana, apresiasi merupakan cara seseorang menilai hasil karya orang lain sengan melihatnya dari sudut pandang keindahan. Dalam apresiasi seni ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih : • Pendekatan Deskriptif : pendekatan dilakukan dengan mengamati dan memaparkan karya seni apa adanya. Misalnya, mengenai objek gambar, penggubnaan warna, komposisi warna, tema, judul, orang yang membuatnya, tahun pembuatan, media yang digunakan, ukuran karya, dan waktu yang diperlukan untuk membuat karya seni tersebut. • Pendekatan Analitik : pendekatan yang dilakukan dengan mengamati karya seni berdasarkan kaidah kaidah estetika yang baku, Misalnya, melalui aspek tematik, teknik pengerjaan, penerapan asas kesenirupaan, serta makna atau arti yang tersirat didalamnya. • Pendekatan Penilaian : pendekatan yang dilakukan melalui proses pengukuran, baik objektif maupun subjektif. • Interdisiplin : pendekatan dilakukan untuk menilai suatu karya seni dilihat dari berbagai disiplin keilmuan seperti antropologi, psikologi, kebudayaan, filsafat, ekonomi, dan linguistic (kebahasaan). Materi dapat di Download DISINI ULANGAN MID SMT GENAP SENI BUDAYA SMK KELAS XI 1. Sebut dan jelaskan Tahapan Apresiasi Seni ? 2. Menurut etimologi bahasa, apakah yang dimaksud dengan Seni budaya? 3. Apa yang kalian ketahui tentang Nusantara, Jelaskan ? 4. Karya seni apa saja yang biasa menggunakan ornamen ? Sebutkan ! 5. apa saja karya seni di rumah kalian, yang menggunakan ornament ! Sebutkan ! 6. Apa fungsi ornamen ? Jelaskan ! 7. Jika sudah apa yang kalian akan lakukan jika menemukan beberapa motif ornament ? Apa kalian akan mencari artikel tentang ornament, atau kalian akan diam saja ? Beri alasan ! 8. Apakah yang dimaksud dengan Seni rupa nusantara? 9. Apakah yang dimaksud dengan gambar sketch dan karikatur? 10. Sebutkan alat dan bahan untuk berkarya seni rupa! Berikan contoh gambarnya! 11. Buatlah contoh motif batik nusantara ! 12. Sebut dan jelaskan Bentuk dan Corak Karya Seni rupa Terapan Nusantara ! 13. Jelaskan Jenis-jenis Gambar ! 14. Sebut dan jelaskan Ragam Seni Kriya nusantara ! 15. Sebutkan Motif batik nusantara Ketika Membuat Karya seni Kriya Tekstil Merancang batik ! 16. Pada Teknik Menggambar Model apakah yang kalian ketahui tentang : a. Teknik linear b. Blok c. Arsir d. Pointilis e. Dusel f. Aquarel g. Plakat 17. Bagaimanakah Cara-Cara Mempublikasikan Karya Gambar Model ? 18. Buatlah sketch motif batik Nusantara ! 19. Pasti kalian akan bertemu karya seni rupa murni dan terapan pada ornament, tolong bedakan kedua secara gambling ! 20. Jika kalian menjadi duta wisata, apa saja yang kalian lakukan untuk mempromosikan beberapa motif ornament nusantara ke ranah public ! Jelaskan dengan semangat ! 1 Tahapan Apresiasi Seni Beberapa tahapan apresiasi seni, antara lain : a. Kegiatan mengamati, dalam mengamati terdapat beberapa proses, yaitu 1) Fisis, aktivitas dilakukan oleh mata untuk mengamati dan menerima rangsangan dari objek karya seni yang dilihatnya. 2) Fisiologi, suatu proses dalam menyalurkan rangsangan yang diterima oleh indra melalui syaraf sampai otak. 3) Psikologis, aktivitas jiwa dan indra rasa untuk memahami objek fisik secararealkita dari apa yang diamati sehingga si pengamat dapat memberikan tanggapan dan pwenggambaran terhadap objek pada` saat mengamati karya seni. b. Kegiatan menghayati : sipenghayat akan turut terlibat langsung secara aktif dan selektif terhadap karya yang dihayati. Namun kalanya sipenghayat menerima sepenuhnya seluruh objek yang sedang diamatinya secara sadar dan tanpa kritikan. Menurut thedor Lipps pengalaman estetis seperti ini disebut sikap empathy. c. Kegiatan mengevaluasi : melalukan penilaian terhadap karya seni sesuai dengan pedoman, kaidah, norma, dan etika yang berlaku. Dengan demikian, seorang atau kritikusdapat nmemilah mana karyaseni yang dianggap baik dan mana karya seni yang dianggap kurang baik.Ia juga dapat menunjukan dan mencarikan jalan pemecahannya demi penyempurnaan dalam penciptaan karya seni berikutnya.   d. Berapresiasi : seorang apresiator telah bergerak di mana hati dan perasaannya hanyut bersama- sama dengan nilai keindahan yang mempesona. Ia seperti berada dalam karya tersebut. Ia dapat merasakan sendiri apa yang dirasakan oleh si pembuatnya. Menurut Herbert Read dalam bukunya The mearning or art mengatakan bahwa sikap tersebut berarti seorang apresiator telah mencapai rasa simpathy 2 Peranan Apresiasi Seni bagi Siswa dan Masyarakat. Peranan apresiasi seni bagi siswa sekolah dan masyarakat pada umumnya, adalah sebagai berikut : • Membangkitkan peran serta siswa secara aktif agar dapat berkomunikasi dan menikmati keindahan karya seni yang mengandung daya pesona sehingga pada akhirnya siswa akan memiliki rasa simpati dan empati, kepuasan estestis, rasa senang, bangga,serta rasa nikmat akan suatu karya seni. • Memperluas wawasan seni budaya, baik pengenalan melalui aspek sejarah, teknik, sifat, bahan, gaya, dan watak teori keindahan seni, maupun ide dan gagasan serta prinsip seni. • Meningkatkan penghargaan terhadap seni budaya negeri sendiri yang beraneka ragam, baik seni tradisional, modern, maupun kontemporer • Mencintaidan menghargai sepenuhnya terhadap karya sendiri dan orang lain. • Termotivasi untuk menciptakan karyaseni yang bermutu tinggi. 3 Pentingnya kegiatan apresiasi seni. Usaha untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya apresiasi seni di kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dotempuh dengan usaha sebagai berikut : • Memperkaya pengetahuan dan wawasan seni budaya terhadap pelajar dan masyarakat melalui pendidikan seni atau kursus seni di bengkel seni, sanggar` seni, studio music, dan padepokan seni. • Mendorong kreativitas penciptaan seni modern dan kontemporer yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuihan zaman serta cita rasa estetika masysrakat. • Mengadakan kunjungan ke objek wisata budaya, museum, galeri, tempat bersejarah (monument), candi, dan cagar budaya lainnya. • Memperkenalkan nama nama seniman besar dan ternama, professional dan maestro baik seniman lokal maupun mancabegara beserta karyanya supaya pelajar dan masyarakat dapat tergugah hatinya untuk mengikuti mereka. • Mengajak, membuka peluang bagi para pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk dapat menyaksikan pentas seni, festival, pameran, diskusi maupun sarasehan seni. • Melestarikan sekaligus menghidupkan seni tradisional melalui pembinaan dan pemanfaatan serta penilaian nilai seni tradisional kepada para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat, sehingga nilai estetik seni trasdisional yang telah mapan dan telah mencapai prestasi puncak dengan ciri yang khas dan spesifik dapat dibaggakan oleh pelajar dan masyarakat.   B. Karya Seni Rupa Terapan Nusantara 1 Bentuk dan Corak Karya Seni rupa Terapan Nusantara Istilah bentuk dalam bahasa Indonesia dapat berupa bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos seperti terlihat oleh mata, misalnya bulat, persegi, segitiga, ornamental atau tidak beraturan, atau bentuk plastis (form) ialah bentuk benda sebagaimana terlihat dan terasakarena adanya unsure nilai (value) gelap terang sehingga benda terlihat jelas dan terasa lebih hidup. Bentuk atau corak dibedakan atas bentu figurative (sesuai dengan aslinya) dan bentuk nonfigurative (tidak nyata). Bentuk bentuk tersebut dapat dibedakan menjadi : a. Bentuk abstrak : bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam (nature) atau bentuk tidak sesuai dengan aslinya (tidak nyata). Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu : • Bentuk abstrak murni : kursi, meja, sepatu dan rumah • Bentuk abstrak simbolis : huruf, tanda baca, rambu-rambu lalu lintas dan lambing-lambang. • Bentuk abstrak filosofis : huruf China. b. Bentuk Geometris : bentuk yang memiliki keteraturan, baik ukuran maupun bentuknya. Contohnya bentuk geometris adalah segitiga sama sisi, segi empat, segilima, segi enam, dan lingkaran. c. Bentuk Stilasi : bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya. Motif hias geometris, flora, fauna, dan manusia. d. Bentuk Deformasi : bentuk yang mengalami penyederhanaan. e. Bentuk Visual Realistis : juga disebut bentuk naturalisyis, yaitu bentuk yang sesaui aslinya. 2 Teknik Berkarya Seni rupa Terapan Nusantara : Beberapa contoh teknik berkarya seni kriya dibeberapa daerah nusantara media yang digunakan sebagai berikut : a. Batik Teknik : tulis, cap, dan cetak (printing) Alat dan bahan : canting, cap, sablon, mesin cetak, lilin cair. Daerah penghasil : Cirebon, Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Madura, Jambi, dan papua b. Anyaman Teknik : teknik tumpang tindih antara jalur horizontal (pakan) dan jalur vertical (lungsin). Alat dan bahan : bambu, rotan, mending, dan enceng gondok. Daerah penghasil : Tasikmalaya, Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan. c. Tenun Teknik : Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Alat dan bahan : tustel Daerah penghasil : Batak (kain ulos), Lampung (kain tapis), Jepara, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sumbawa (kain songket).   d. Bordir Teknik : teknik sulam Alat dan bahan : mesin border Daerah penghasil : Tasikmalaya (taplak, kerudung, dan mukena) e. Kulit Teknik : teknik bentuk dan temple. Alat dan bahan : kulit hewan (sapi, kambing, kerbau, ular, dan buaya) Daerah penghasil : Garut, Yogyakrta< dan Bali. f. Ukiran Teknik : mengukir dan memahat Alat dan bahan : Pahat, pisau, raut, gergaji, batu, kayu, dan tulang. Daerah penghasil : Jawa Tengah, Papua, dan Bali. g. Keramik Teknik : cetak tekan, lempeng, pilin, dan pijat. Alat dan bahan : tanah liat, butsir, pisau, dan alat putar. Daerah penghasil : Plered, Cirebon, Kasongan, Yohyakrta, dan Malang. h. Lukis Teknik : sapuan kuas Alat dan bahan : kuas, pisau, palet, beludru, kaca, dan pewarna (cat). Daerah penghasil : Jawa Barat, Jawa Tengah, dan bali.   Pelajaran 6 EKSPRESI DIRI MELALUI KRIYA TEKSTIL DAN GAMBAR ILUSTRASI A. Pengertian seni kriya Secara umum seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni murni (fine art/pure art) menekankan pada bentuk ekspresi, dan seni terapan (applied art/useful art) mengedepankan aspek ekonomis dan aplikasi atau nilai guna bagi kehidupan manusia.. Seni murni dibagi menjadi seni lukis dan seni patung. Aadapun seni terapn dibagi menjadi seni desain, seni arsitektur, seni dekorasi, seni ilustrasi, dan seni kriya. Seni kriya atau kerajinan cenderung bersifat praktis fungsional. Seni kerajinan sangat beraneka ragam bentuk, motif teknik, dan medianya. Beberapa contoh seni kriya adalah kerajinan anyaman, keramik, batik, ukiran, topeng, wayang, tenun, dan logam aplikasi. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya yang layak dan bermutu, yaitu syarat kegunaan dan syarat keindahan. 1 Syarat Kegunaan Proses penciptaan karya seni kriya harus mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya faktor : a. Kenyamanan : Setiap benda kriya yang dibuat sebaiknya memberi kenyamanan bagi pemakainya, misalnya sebuah cangkir, pembuatnya harus memperhitungkan bentuk yang sesuai dengan mulut dan tangan pemakainya. b. Keluwesan : Keluwesan benda terapan terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk benda dengan nilai gunanya. Contoh nilai keluwesan dalam hasil seni kriya misalnya dapat dilihat dari sepatu.Pembuat sepatu harus mempertimbangkan si pengguna sepatu. Bentuk sepatu yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Misalnya, sepatu olah raga digunakan untuk olah raga, sedangkan sepatu pesta digunakan untuk berpesta. c. Keamanan : Keamanan penggunaan sebuah benda dipertimbangkan dengan matang agar tidak mencelakakan pemakainnya. Contohnya, ketajaman sebuah pisau harus diimbangi pertimbangan keselamatan kerja pengguna pisau tersebut. 2 Syarat Keindahan atau Estetika Dalam mendesain benda-benda hasiln seni terapan, harus memerhatikan aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : a. Aspek bahan : sifat dasar bahan akan sangat berpengaruh pada penentuan teknik dan bentuk karya seni terapan yang diinginkan. b. Aspek teknik : aspek teknik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan ketrampilan yang dimiliki seorang pengrajin. Teknik dalam pembuatan seni terapan disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah : menuang, menenun, menempa, menganyam, dan membentuk. c. Aspek kriya: Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut. d. Aspek alat : faktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan. e. Aspek fungsi : fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau hias. B. Ragam Seni Kriya nusantara Di Indonesia, seni kriya tekstil sangat beragam bentuknya, terutama di pulau Jawa.. Dua ragam seni kriya yang popular di Indonesia adalah :   1 Batik Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Pembuatan batik dilakukan dengan cara : a. Tulis : menggunakan alat canting, lilin cair dan warna b. Cap: menggunakan alat berupa cap dan lilin cair warna. c. Cetak (printing) :menggunakan mesin cetak yang memiliki motif batik 2 Tenun Kegiatan menenun merupakan proses menjalin dua set benang dengan menggunakan alat tenun. Motif yang terdapat pada kain tenun ada yang berupa flora, fauna, rupa geometri, dan abstrak. Benang untuk menenun ada yang disebut lungsin (benang bujur) karenan benang ini diletakan membujur pada alat tenun, dan pakan (benang pengisi) yang berfdungsi untuk melengkapi benang bujur untuk membentuk motif pada kain tenun yang dihasilkan. C. Membuat Karya seni Kriya Tekstil 1 Merancang batik Motif batik nusantara antara lain : a. Motif flora b. Motif fauna c. Motif geometris’ d. Motif abstrak, sesuai keinginanmu 2 Membuat batik Peralatan batik yang perlu disiapkan adalah : a. Kain mori (kain katun khusus untuk membuat batik) b. Pensil untuk membuatdesain batik yang disebut molani. c. Canting (terbuat dari bambu dan berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut yang berfungsi sepeeti pulpen d. Gawangan (untuk menyampirkan kain) e. Pewarna (naptol) f. Lilin cair (malam) g. Panci atau wajan kecil h. Kompor kecil untuk memanaskan lilin Langkah langkah dalam membuat batik : a. Membuat desain diatas kain mori dengan pensil. b. Gunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain kedalam larutan perwarna. c. Rebus kain yang telah berubah wartna dalam air panas. Tujuannya untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah kamu gambar terkena warna karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur) D. Ayo Menggambar 1 Jenis-jenis Gambar a. Gambar bentuk adalah gambar dengan meniru objek gambar nyata (realistis) yang ada dialamatau benda buatan b. Gambar ekspresif adalah gambar yang dibuat secara bebas berdasar imajinasi, persepsi, dan penafsiran penggambaran pada objek. c. Gambar dekoratif adalah : gambar yang berpedoman pada pola pola atau motif tertentu.   d. Gambar konstruktif adalah : gambar yang dibuat dengan mengikuti aturan-aturan tertentu secara objektif. Aturan tersebut antara lain ukuran, skala, volume, bayangan, dan komposisi. Gambar yang terukur secara matematis (gambar teknik) dan ada yang terukur secara logika (perspektif dengan titik ukur terjauh diluar bidang gambar dan disebut gambar ilusi). e. Gambar ilustrasi : gambar yang menceritakan atau memberi penjelasan pada cerita atau naskah tertulis/sesuatu 2 Menggambar ilustrasi Kata ilustrasi dari bahasa Inggris illustration, yang artinya gambar, foto atau lukisan. Dalam perkembangannya tidak hanya berbentuk gambar tetapi bisa berbentuk bunyi, kata-kata, dan music. Sebagai contoh, ilustrasi mjusik atau bunyi banyak ditemukan dalam penyajian pertunjukan film, drama, atau pementasan. a. Jenis-jenis Gambar Ilustrasi 1) Gambar Ilustrasi Naturalis : gambar yang memiliki bentuk dan warna yang sama dengan kenyataan (realis) yang ada di alam tanpa adanya pengurangan atau penambahan. 2) Gambar ilustrasi Dekoratif : gambar yang berfungsi untuk menghiasi sesuatu bentuk yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan. 3) Gambar kartun : gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. 4) Gambar karikatur : gambar sindiran atau kritikan yang dalam penggambarannya telah mengalami penyimpangan proporsi bentuk. Pembuat karikatur ternama adalah : Didin S. Basuni (Mang Ohle), T. Sutanto, dan G.M Sidharta (Oom Pasikom) 5) Cerita Bergambar (cergam) sejenis komik atau gambar diberi teks. Tokoh cergam klasik Indonesia : Taguan Harjo, R.A Kosasih, Ardisoma, Ganes Th, Yan Mintaraga,Teguh Santosa, Dwi Koendoro, dan San Wilantara. 6) Ilustrasi Buku pelajaran : berfungsi untuk menerangkan teks atau suatu keterangan peristiwa baik ilmiah maupun gambar bagian. 7) Gambar Ilustrasi Khayalan : gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif (khayalan). Banyak ditemukan pada ilustrasi cerita, novel, roman, dan komik, b. Teknik Menggambar Ilustrasi Menggambar Ilustrasi bertujuan untuk menjelaskan kepada orang lain tentang sesuatu. Supaya pesan gambar tersampaikan dengan baik maka diperlukan teknik menggambar dengan yang benar. Dalam ilustrasi ada beberapa objek yang harus dipelajari, yaitu : 1) Menggambar tokoh manusia : perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh. Proporsi adalah perbandingan bagian perbagian atau bagian dengan keseluruhan. Anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot-otot yang menentukan besar kecil dan cekung cembung (menonjol-tidaknya)tubuh manusia sehingga menentukan bentuk keseluruhan. 2) Menggambar Tumbuh-tumbuhan : banyak kamu temukan bermacam tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarmu, bentuk pohon mempunyai ciri khas bentuk daun, batang sendiri sendiri. 3) Gambar Tokoh Binatang : hampir sama seperti gambar manusia, yaitu memperhatikan proporsi dan anatominya. Ada 3 kelompok binatang : a. Binatang darat : sapi, kerbau, kucing, macan dan sebagainya. b. Binatang udara : burung, kupu-kupu, capung dan sebagainya. c. Binatang air : ikan, buaya, anjing laut dan sebagainya 4) Benda (stil llife) : kamu dapat memperhatikan benda-benda di sekitarmu   Pelajaran 7 RAGAM SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA A. Mengapresiasi Seni Rupa Terapan Secara umum, seni rupa terapan dibagi menjadi dua, yaitu : 1 Seni Kriya (Kerajinan) a. Fungsi seni kriya : memiliki beberapa fungsi, antara lain : 1) Mainan : hasil karya seni kriya ini biasannya untuk mainan dibuat dengan sederhana dan harganya relative murah. Contohnya boneka, mobil-mobilan, pistol-pistolan, dan lain-lainya. 2) Dekorasi : hasil karya seni kriya ini lebih mementingkan unsur keindahan dari unsur fungsinya. Contohnya hasil karya wayang, payung hias, guci. 3) Benda pakai : hasil karya seni kriya ini yang berfungsi sebagai sebagai benda pakai lebih mementingkan unsur fungsi dari unsure keindahan. Contohnya tas, piring, gelaas, kipas dan lain-lainnya. b. Jenis-jenis Seni kriya : dalam membuat karya seni kriya, seorang pengrajin seni dituntut untuk memperhatikan tiga hal, yaitu : bentuk,fungsi,dan bahan, Seorang pengrajin harus bisa memadukan tiga hal tersebut, sehingga daya kreativitasnya mampu hasil produksi yang dapat di terima dan sesuaidengan perkembangan zaman (up to date). 1) Krya anyaman : teknik berkarya dengan cara mengatur, bahan-bahan dasarnya dalam bentuk tindih-menindih, silang-menyilang dan lipat-melipat. Prinsip ini memanfaatkan jalur horizontal (pakan), jalur vertical (lungsin) dan miring (diagonal) dan melingkar, yang disusun dengan pola tertentu. Anyaman tersebut bisa menggunakan bahan dasar : bamboo, rotan, pandan, lontar, mending dan enceng gondok, dan lain-lainnya. 2) Kriya keramik : benda benda yang terbuat dari tanah lempung (tanah liat) yang dibakar, istilah keramik berasal dari keramos, yang berarti lempung yang dibakar.membentuk keramik dibutuhkan teknik-teknik tertentu, yaitu : • Lempeng(slab) • Putar(throwing) • Pilin(coiling) • Pijat(pinching) • Cetak tuang 3) Kriya border : kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Bordir biasanya ditempatkan pada ujung=ujung kain yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Sebutan lain untuk border adalah sulam. 4) Kriya logam : kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. Mengolah logam biasannya dengan cara mengecor logam panas dengan cetakan. Cetakan ini bisa terbuat dari tanah liat, gips, pasir, atau logam juga. Teknik membuat kriya logam ada dua, yaitu teknik : a. Teknik a cire perdue atau cetakan lilin, caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin. Setelah model dari lilin, model terebut ditutupmenggunakan tanah, kemudian dibuat lubang dari atas dan bawah.   Setelah itu cetakan dibakar sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar dari lubang yang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukan cairan perunggu. Apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang diinginkan. b. Teknik bivalve atau setangkap, caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu atau kayu. Bahan baku kriya logam berupa : fiber glass, perunggu, kuningan, tembaga, emas, dan perak. Hasilnya bisa berupa alat rumah tangga, alat musik (kenong, gong), perhiasan (cincin dan gelang), serta senjata. 5) Kriya lukis : lukisan dibuat missal dan dalam jumlah yang sama, dibuat secara berulang-ulang gambar pada lukisan sama. 6) Kriya kulit : jenis karya seni yang bahan bakunya menggunakan kulit. Kulit yang digunakan adalah kulit kerbau, sapi, kambing, buaya, dan ular. Hasil kriya kulit berupa tas,sepatu, ikat pinggang, pakaian (jaket), dompet, dan tempat HP. 7) Kriya ukiran : merupakan jenis karya seni yang dilakukan dengan mengolah permukaan suatu benda sehingga dihasilkan suatu bentuk yang indah. Bahan dasar kriya ukiran seperti kayu, gading, tulang, logam, batu, dan kulit. 8) Kriya batu : merupakan jenis karya seni yang dilakukan dengan mengolah permukaan bahan batu yang memiliki tekstur keras dan cenderung kaku untuk dibentuk ternyata dapat diolah menjadi seni kerajinan yang indah. 2 Seni Desain (design) Desain dapat dilihat atau diserap oleh mata. Hal ini berarti setiap bendabuatan dibuat melalui proses perancangan dan pola rancang tertentu. Benda seperti pesawat, televise, motordann tidak satupun dibuat asal jadi. Kesemuanya dibuat dengan pola rancangan tertentuatau disebut juga dengan desain. Dalam mendesain terdapat beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan, antara lain : • Kesederhanaan, yaitu pertimbangan-pertimbangan yang mengutamakan pengertian dan bentuk yang inti (prinsipal). • Keselarasan, yatitu kesesuaian antara bagianyang satu dengan bagian yang lainnyadalam suatu bendaatau rancangan. • Irama, yaitu kesan gerak yang ditimbulkanoleh keselarasan (harmoni) dan tidak keselarasan (kontras) • Keseimbangan (balance) • Kesatuan yang terpadu (unity) Seni desain dapat dikelompokan dalam empat cabang,yaitu : 1) Desain Komunikasi Visual (dikomvis) atau desain grafis adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang akan dicetak seperti, brosur, undangan, pamphlet, poster, majalah, surat kabar, logo, kemasan, komik, karikatur, dan buku.   2) Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda dan peralatan untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Desain ini merancang berbagai produk yang sesuai dengan kegiatan manusia, seperti sepatu olah raga,sepatu kantor, tas, pakaian, perangkat militer, alat transportasi, dan alat kedokteran. 3) Desain interior : cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan akan segala bentuk dan permasalahan seputar ruangan. Desain ini berhubungan dengan penciptaan penataan ruang dalam (interior) 4) Desain tekstil : cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan yang menyangkut pertekstilan. Desainer tekstil ini biasanya berhubungan dengan masalah kain, baik dari teknik pembuatannya, pewarnaan, pembuatan dan penerapan motif yang sesuai pada kain. Desain tekstil juga berhubungan dengan perancangan pakaian. B. Apresiasi Seni Rupa Terapan nusantara. Apresiasi memiliki beberapa fungsiyang berkaitan dengan kegiatan mental, yaitu : 1 Penikmatan Karya Seni : tahap penikmatan karya seni merupakan tahap yang akan menimbulkan rasa puas, kecewa, atau bahkan tidak menimbulkan perasaan apa-apa. 2 Penilaian Karya Seni : tahap penilaian berlangsung untuk mencari nilai-nilai seni, memahami isi dan pesan dari karya seni, mengadakan perbandingan-perbandingan hingga didapatkan kesimpulan. Tahap ini merupakan tahap yang kompleks karena menangkap makna suatu karyamerupakan pekerjaan sulit. 3 Empati : tahap ini merupakan tahapn dimana si pengamat turut merasakan suka duka, pikiran, perasaan, watak, dan pandangan hidup yang tercermin dalam karya seni. Apresiasi dibagi menjadi dua, yaitu : 1) Apresiasi pasif : jika penikmat hanya mencapai tahap implementasi. 2) Apresiasi aktif : proses apresiasi pasif disertai dengan melakukan pembuatan karya. Dalam mengapresiasi sebuah karya seni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ,yaitu : 1) Aspek fisik : berhubungan dengan hal yang yang sifatnyaindrawi, artinya penerapan dilakukan secara visual (kasat mata). Bentuk karya dapat dipresepsi olehmata pengamatdan wujudnya berupa unsure-unsur fisik seperti garis, bidang, dan warna. 2) Aspek Psikis : berkaitan dengan unsur-unsur non fisik berupa pesan dan gagasan seniman yang terkandung pada karya, seperti komposisi, pesan, gagasan, tema, gaya, simbolik (perlambang), kemampuan dan bakat senimandalam mengelola, serta mengolah nilai fisik (bentuk). Adapun sebagai landasan berpijak dalam menilai sebuah karya seni bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain : • Pendekatan mimetik : mengaitkan karya seni dengan alam (nature) atau segala sesuatu yang berhubungan dengan unsure-unsur alamiah. Contohnya ganmbar pemandangan alam yang lebih menekankan pada kemiripan dengan alam sesungguhnya. • Pendekatan ekspresif : menekankan pada menilai ungkapanatau ekspresi seniman. Hal ini dapat dilihat dari spontanitas dan kelugasan dalam menggunakan media. • Pendekatan struktural : dilakukan dengan menilai aspek-aspek structural pembentuk karya seni, baik aspek bentuk maupun unsure pendukungnya.   • Pendekatan semiotik : apresiasi dapt digali dengan mengungkapkan isi dan kandunganberbagai unsure atau tanda yang ingin disampaikan oleh perupa. Hal inidapat terungkap lewat konsep dan gagasan perupa dalam karya seni. Apresiasi selain bertujuan untuk mengenal, mengamati, dan menilai karya seni, juga merupakan sebuah ajang komunikasi antara perupa dan pemakai (penikmat/konsumen). Hal itu sebagai landasan pemenuhan kebutuhan sosial. Pada akhirnya hal tersebutakan menjadi hubungan timbal balikbagi perupa itu sendiridalam mengungkapkankekurangan dan kelebihan karya di mata masyarakat untuk perbaikan mutu, kualitas, atau harga karya.   Pelajaran 8 SENI RUPA GRAFIS Seni grafis adalah merupakan salah satu bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi. Menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan media cetak sehingga satu bentuk karya dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu. Menurut tekniknya seni grafis dapat dibedakan menjadi empat prinsip teknik cetak, yaitu seni grafis : 1) Cetak dasar (lithography) 2) Cetak tinggi/timbul (woodcut)cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh paling sederhana adalah stempel atau cap.media yang banyak digunakan untuk melakukan cetak tinggi yaitu, kayu lapis/triplek, hardboard, metal, karet (linoleum), dan papan kayu. Teknik cetak tinngi yang popular adalah seni grafis cukilan kayu. Alat dan bahan cetak tinggi, antara lain : • Triplek, lempengan karet sol(linoleum) • Pisau woodcut atau cutter • Tinta cetak atau cat poster water-based • Rol karet a • Kertas HVS atau kertas gambar • Sendok Tokoh seniman (grafikus) yang menggunakan teknik cetak tinggi adalah Albrech Duree, Granach, Hans Holbein, Grien (Jerman), Kastuhista Hokusai, Ando Hirosige (Jepanag), Kaboel Suadi, Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi (Indonesia). 3) Cetak saring (silkscreen) atau cetak sablon 1. Perlengkapan Sablon : membuat sablon memerlukan beberapa bahan dan peralatan : a. Perlengkapan pokok :  Screen (Kain Gasa/monyl) : Screen (kain Gasa) adalah kain sablon yang berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar diatas benda-benda yang akan di sablon.Screen dibagi menjadi 3 macam : 1. Monyl berukuran halus no. 180 T-200 T untuk mencetak diatas dasar yang tidak meresap tinta/cat, misalnya : kaca, botol, mika, plastic, seng, dan lain-lain. 2. Monyl berukuran halus no. 120 T-150 T untuk mencetak diatas dasar yang menyerap sedikit cat/tinta, misalnya : kertas, karton, kayu, kulit, dan lain-lain. 3. Monyl berukuran halus no. 60 T-90 T untuk mencetak diatas dasar yang paling banyak menyerap cat/tinta, misalnya : kaos, kain, dan lain-lain.  Pori-pori atau lubang screen • Sebelum dipasang pada kerangka alat cetak, monyl haruslah direndam atau dibasahi dengan air dingin dahulu agar tidak pecah bila dijemur. • Pemasangan monyl di kerangka alat cetak sebaiknya dalam keadaan masih basah. • Pori-pori kain screen bias dilalui oleh cairan apa saja, misalnya : air, minyak kental atau encer, cat tembok/duko, dan lain-lain. • Bila mencetak stiker, kain, maupun kaos, kekuatan afdruk atau gambar di monyl itu tidak begitu kuat.   Karena, lem stiker mengandung cairan dan obat afdruk juga mengandung air. Kalau pembuatan stiker banyak, kita harus menyediakan dua buah alat cetak yng afdrukannya sama, supaya dalam pengerjaannya bisa lancar.  Meja cetak  Bingkai atau kerangka alat cetak yang terdiri dari bingkai aluminium dan kayu.  Engsel catok atau penyekat, agar bingkai dan kain tidak bergoyang sewaktu disablon.  Pelapis, untuk menyerap tinta yang berlebih.  Rakel, untuk menyapukan dan meratakan tinta pada kain atau bahan lain yang di sablon.  Rak jemur atau rak susun untuk mengangin-anginkan hasil sablonan. b. Perlengkapan penunjang adalah : hair dryer atau kipas angin dan penyemprot air. Selain itu ada bahan pracetak yang terdiri dari kaporit, ulano,lakban,krim deterjen, dan screen laquer. Bahan untuk proses cetak antara lain obat-obatan, tinta, dam kain screen yang banyak ukuran. 2. Proses Pembuatan Klise Positif : Sebelum proses mencetak, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat gambar rancangan (klise positif). Dalam membuat gambar rancangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a. Bahan untuk membuat gambar : kertas,palstik,mika, atau palstik film. Syaratnya adalah tarnsparan, agar pada waktu pengeksposan (penyinaran) bagian yang seharusnya tidak tembus tinta akan terkena sinar secara utuh tanpa dikurangi intensitasnya oleh keburaman bahan (opasitas). Setelah disinari, bagian ini akan tertutup sempurna/hitam pekat sehingga tinta tidak akan tembus pasa saat proses pengeksposan. b. Membuat model dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : menggambar langsung di kertas putih polos, langsung pada screen setting lewat computer, dan dengan fotografi.  Manual : Menggambar langsung diatas kertas polos putih biasanya menggunakan rapido atau drawing pen.Gambar yamg sudah jadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar kertas polos putih tadi tarnsparan. Kemudian minyak yang ada dikertas tersebut dibersihkan dengan kertas sejenis. Setelah kering bias dilakukan pengeksposan gambar atau afdruk.  Langsung di screen : Setelah gaza jadi, bersihkan dari kotoran seperti minyak dan debu. Caranya mencucinya didalam air panas dan bila perlu beri sedikit soda abu supaya bersih. Pekerjaan selanjutnya areal yang tidak diinginkan tembus tinta, diolesi dengan emulsi yang sudah dicampur sensitizer. Dengan semikian, hanya daerah yang diolesi emulsi yang nantinya tidak tembus tinta. Setelah selesai proses pengolesan, dikeringkan di terik matahari dan langsung bisa digunakan untuk mencetak.  Setting computer : dimulai dengan pembuatan desain model untuk kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis laser jet, supaya kualitas gambarnya baik dan kualitas tintanya tajam (hitam pekat). Cara relative lebih praktis dan mudah menghasilkan gambar yang bervariasi.  Fotografi : Gambar yang akan dibuat terlebih dahulu dirancang/didesain dengan computer secara manual. Setelah gambar sesuai dengan yang kita harapkan, gambar dipotret. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas gambar dari model yang akan dicetak. Gambar akan lebih tajam dengan detail yang jelas. Hasil gambar yang dihasilkan berupa positif film.   3. Afdruk/Pengeksposan : Berikut ini tahapan afdruk, antara lain : 1. Pelapisan (coating) a. Campurlah emulsi dengan sensitizer (obt afdruk siap pakai) bermerek yang punyai, lalu aduk hinga rata. b. Campurlah emulsi tadi dioleskan pada permukaaan screen dengan menggunakan alat Bantu coater (pelapis). Selain itu, juga dapat menggunakan mika atau penggaris plastik yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan sampai benar-benar rata(usahakan pengadukan dan pengolesan dilakukan didalam ruang yang gelap). 2. Pengeringan awal (start drying) dapat dilakukan dengan bantuan hair dryer, atau didiamkan saja sampai kering sendiri.Saat pengeringan usahakan agar tidak terkena sinar matahari atau lampu yang mengandung ultar violet seperti neon. 3. Penyinaran (exposing). Tujuannya untuk memindahkan gambar yang berbentuk positif ke dalam screen. Penyinran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan meja afdruk (sinar lampu).  Meja afdruk : • Kaca bening 5 mm • Bantalan busa • Kain gelap • Beban afdruk • Lampu sorot • Meja afdruk  Sinar matahari • Kaca bening • Bantalan busa • Kain gelap 4) Cetak dalam (intaglio) DAFTAR PUSTAKA Rahmat Suhernawan, Rizal Ardhya Nugraha. Seni Rupa untuk SMP/MTs kelas VII, VII dan IX, Jakarta 2010. Kementerian Pendidikan Nasional : CV. Adi Perkasa Tim Abdi Guru, 2005. Kesenian Untuk SMP Kelas VIII. Buku Guru Sekolah menenengah Pertama. Jakarta:Erlangga

maos saklengkapipun......