MAN JADDA WAJADA!!!”
Kalimat ajaib berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas:
”Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.
Kata mutiara sederhana yang sangat kuat yang terus menjadi kompas kehidupan para tokoh di novel ini.
Man jadda wajada adalah pesan utama sepanjang novel ini. Tentu Anda para pembaca punya pengalaman pribadi meraih sukses setelah bersungguh-sungguh dan kerja keras. Sukses di sini dalam arti luas, bisa sebuah keberhasilan menang lomba 17-an, lulus ujian, dapat kerja, mendapat pasangan hidup, sukses karir, sampai sukses spritual.
Jika berkenan, silakan berbagi pengalaman man jadda wajada yang pernah Anda alami.
Ranah 3 Warna, buku ke-2 dari trilogi Negeri 5 Menara sudah beredar pada tanggal 23 Januari 2011 di seluruh toko buku di Indonesia. Buku juga bisa dipesan (preorder) secara online di www.gramediashop dan www.gramedia.com.
Sinopsis:
Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.
Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang yang sabar.
Ranah 3 Warna adalah buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Ditulis oleh Ahmad Fuadi, mantan wartawan TEMPO dan VOA, penerima 8 beasiswa luar negeri dan penyuka fotografi. Pernah tinggal di Kanada, Singapura, Amerika Serikat dan Inggris. Alumni Pondok Modern Gontor, HI Unpad, George Washington University dan Royal Holloway, University of London ini meniatkan sebagian royalti trilogi ini untuk membangun Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu, yang berbasiskan sukarelawan.
Penghargaan untuk Negeri 5 Menara: Nominasi Khatulistiwa Literary Award 2010, Penulis dan Fiksi Terfavorit, Anugerah Pembaca Indonesia 2010
http://negeri5menara.com/index.php/the-news/110-ranah-3-warna-beredar-23-januari
http://negeri5menara.com/index.php/man-jadda-wajada
Film Animasi 3D Sudamala
Selasa, 06 Maret 2012
MAN JADDA WAJADA!!!” Kalimat ajaib berbahasa Arab ini bermakna ringkas tapi tegas: ”Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar